PERBANDINGAN DESAIN RUANG ISOLASI TERHADAP JUMLAH KUMAN UDARA DI RUANG ISOLASI (Studi Analitik Pada Ruang Isolasi COVID-19)
DOI:
https://doi.org/10.47970/arsitekta.v4i01.352Kata Kunci:
jumlah kuman udara, ruang isolasi, desain tipe N, desain tipe SAbstrak
Meningkatnya perhatian terhadap infeksi di rumah sakit, terutama terkait penilaian akreditasi dan tujuan keselamatan pasien, mendorong penyediaan fasilitas pelayanan termasuk desain ruang isolasi yang mengurangi risiko infeksi. Pemilihan desain ruang isolasi khususnya pada masa pandemi COVID-19 memerlukan pemantauan konsentrasi mikroba di udara dan kualitas udara ruang isolasi yang harus dilaporkan dan dianalisis untuk menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan ruang isolasi.
Secara keseluruhan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara desain ruang isolasi dengan jumlah kuman airborne di ruang isolasi COVID-19.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode komparatif. Sampel penelitian adalah udara di ruang isolasi COVID-19 RS Mardi Rahayu Kudus. Variabel penelitian meliputi suhu, kelembaban, aliran udara, dan jumlah bakteri di udara dengan menggunakan data primer dari penilaian dan surveilans ruang isolasi Januari-Maret 2020 di RS Mardi Rahayu Kudus. Analisis menggunakan Mann Whitney dan dilanjutkan dengan uji regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara jumlah kuman yang terbawa udara di ruang isolasi desain tipe S dengan jumlah kuman yang diisolasi melalui udara pada desain tipe N. Dari hasil regresi didapatkan bahwa untuk desain tipe N dan S, faktor suhu, kelembaban, dan ACH tidak mempengaruhi jumlah koloni dalam ruangan.