Studi Karakteristik Fasad Arsitektur Kolonial Modern pada Gereja di Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.47970/arsitekta.v4i01.308Kata Kunci:
Bangunan Gereja, Fasad bangunan, Gaya Arsitektur KolonialAbstrak
Abstrak
Suatu peninggalan arsitektur selalu memiliki identitas unik yang jika dicermati dapat menginformasikan banyak hal terutama tentang gaya arsitektur yang mengacu pada kapan bangunan tersebut dibangun. Dalam hal ini, identifikasi karakteristik arsitektur adalah pada bagian fasad bangunan, yang dipilih karena merupakan bagian bangunan yang langsung terlihat dari luar, sehingga merupakan hal pertama yang teridentifikasi. Objek penelitian yang dipilih adalah gereja, sebab merupakan salah satu bangunan yang cukup penting, mengingat fungsinya sebagai tempat ibadah. Untuk lokasi penelitian, dipilih kota Jakarta sebab dianggap dapat mewakili keragaman gereja di Indonesia. Setelah diadakan pengamatan awal, dapat diketahui bahwa gereja di Jakarta sudah ada sejak akhir tahun 1800. Tentunya gereja masa awal ini memiliki karakter arsitektur yang berbeda dengan gereja yang dibangun pada akhir tahun 1900. Mengingat bahwa akhir tahun 1800 adalah masa arsitektur colonial, maka penelitian ini dibuat untuk mengetahui apakah ada kaitan antara karakter arsitektur bangunan (dalam hal ini fasad bangunan) terhadap karakter arsitektur yang ada pada masa itu (gaya arsitektur kolonial). Dalam hal ini, metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, dimana studi kasus akan dianalisa elemen fasadnya berdasarkan karakter fasad arsitektur kolonial. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa sebagian besar studi kasus memiliki karakter fasad yang sama dengan acuan yang digunakan sebagai arsitektur kolonial. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada kesesuaian antara fasad studi kasus terhadap karakteristik fasad arsitektur kolonial.
Kata kunci: gereja, fasad, kolonial