Konvergensi Teknologi Digital dan Filsafat Pelestarian: Landasan Teoritis Pusaka Budaya Berkelanjutan

Authors

  • Ahmad Saifudin Mutaqi Universitas Islam Indonesia
  • Rudyanto Soesilo Universitas Katolik Soegijapranata

DOI:

https://doi.org/10.47970/arsitekta.v7i01.834

Keywords:

pusaka budaya, digitalisasi, filsafat, pelestarian berkelanjutan

Abstract

Pelestarian pusaka budaya di era modern menghadapi paradoks antara kemajuan teknologi digital dan ancaman kerusakan akibat pembangunan ekonomi serta bencana. Penelitian ini bertujuan membangun landasan teoretis yang mengonvergensikan pemikiran filsafat klasik (Hegel, Kant) dan konsep deep ecology (Naess) dengan pendekatan teknologi digital untuk pelestarian berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah literature review dengan pendekatan filosofis-analitis. Data diperoleh dari teks filsafat, studi kasus digitalisasi pusaka budaya, serta kritik atas industrialisasi dan pariwisata massif. Analisis dilakukan melalui sintesis tiga dimensi: ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi filsafat dan teknologi digital dapat melahirkan paradigma baru pelestarian yang bersifat etis-ekologis. Kerangka teoretis yang diusulkan meliputi prinsip digital minimalism dalam pendokumentasian, model rekonstruksi berbasis partisipasi masyarakat, dan strategi promosi yang menjaga keaslian nilai budaya. Pendekatan ini menjadi alternatif atas model pembangunan eksploitatif, serta memastikan relevansi dan keberlanjutan pusaka budaya di masa depan.

Downloads

Published

2025-05-30