Analisis Estimasi Penyelesaian Proyek Konstruksi terhadap Waktu dan Biaya
DOI:
https://doi.org/10.47970/snarstek.v2i1.600Keywords:
Estimasi biaya, Estimasi waktu, Proyek konstruksiAbstract
Proyek konstruksi merupakan kegiatan yang memiliki tingkat kompleksitas tinggi, sehingga sering terjadi keterlambatan penyelesaian proyek maupun pembengkakan biaya akibat sistem manajemen yang kurang tepat. Estimasi penyelesaian proyek merupakan salah satu metode dan strategi untuk mengimplementasikan sistem manajemen waktu dan biaya proyek konstruksi yang efektif dan efisien. Proyek konstruksi dalam penelitian ini memiliki durasi rencana selama 101 minggu serta biaya anggaran sebesar Rp 71.589.056.864. Proyek ini telah berlangsung selama 22 minggu dan mengalami keterlambatan sejak minggu ke-1. Permasalahan penelitian dalam analisis ini diantaranya adalah 1) Apa pengertian dan lingkup pengendalian proyek yang diteliti dalam kajian ini? 2) Bagaimana hasil analisis metode Earned Value dalam kajian ini? 3) Bagaimana hasil analisis estimasi penyelesaian proyek terhadap waktu dan biaya proyek dalam kajian ini? 4) Apa rekomendasi perbaikan yang dihasilkan dalam kajian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan rekomendasi terhadap hasil analisis estimasi penyelesaian waktu dan biaya proyek konstruksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Earned Value dimana mencakup nilai BCWS, BCWP dan ACWP sebagai dasar perhitungan yang mengacu pada beberapa data proyek seperti Rancangan Anggaran Biaya, Kurva S, biaya penggeluaran proyek. Berdasarkan hasil analisis estimasi penyelesaian proyek dengan periode tinjauan minggu ke-1 hingga minggu ke-22 diketahui nilai TE (Time Estimated) 118 minggu dan nilai EAC (Estimated at Completion) sebesar Rp 58.548.479.647. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi pelaksanaan proyek pada periode tertentu dapat mempengaruhi waktu dan biaya penyelesaian akhir proyek. Sehingga berdasarkan hasil analisis estimasi penyelesaian waktu dan biaya proyek dalam penelitian ini direkomendasikan agar proyek konstruksi dapat melakukan optimasi pada setiap kegiatan proyek dengan cara menentukan metode pelaksanaan konstruksi yang paling efektif dan efisien sehingga mampu memperbaiki serta mengantisipasi adanya keterlambatan waktu penyelesaian dan pembengkakan biaya proyek yang telah dianggarkan hingga akhir pelaksanaan proyek.