Aplikasi Metode Earned Value Management Proyek Warehouse
DOI:
https://doi.org/10.47970/snarstek.v2i1.568Keywords:
Earned value management (EVM), Microsoft project, Proyek pembangunan warehouse, Kinerja Proyek, Biaya proyek, Durasi ProyekAbstract
Earned Value Management (EVM) adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mengukur dan mengelola kinerja proyek dengan membandingkan nilai sebenarnya yang telah dikerjakan dengan nilai yang seharusnya telah selesai pada suatu titik waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja Proyek Pembangunan Warehouse menggunakan Metode EVM dengan dukungan perangkat lunak Microsoft Project. Objek penelitian ini adalah proyek pembangunan warehouse, yang mencakup berbagai tahapan konstruksi dan pengelolaan sumber daya. Data yang digunakan meliputi Rencana Anggaran Biaya (RAB), laporan mingguan proyek, kurva s rencana proyek, dan laporan keuangan proyek. Hasil penelitian ini mengungkap beberapa temuan krusial. Pertama, proyek ini mengalami keterlambatan dalam pelaksanaannya, yang mengindikasikan bahwa perencanaan awal mungkin tidak memadai. Kedua, evaluasi proyek menggunakan metode EVM menunjukkan bahwa proyek ini tidak akan selesai sesuai rencana awal, menimbulkan pertanyaan berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan berapa banyak uang yang harus dikeluarkan. Ketiga, untuk menyelesaikan proyek ini, diperlukan penambahan biaya dan durasi yang signifikan dibandingkan dengan perkiraan awal. Hal ini dapat menganggu cash flow anggaran proyek dan mengganggu perencanaan keuangan. Berdasarkan analisis ini, disarankan untuk mempertimbangkan alternatif 1, yang menunjukkan durasi tercepat dan biaya termurah untuk menyelesaikan proyek. Perkiraan waktu penyelesaian adalah 107 hari kerja dengan anggaran biaya sebesar Rp. 1.968.144.491. Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang pentingnya pemantauan kinerja proyek dan penggunaan alat-alat seperti EVM untuk mengidentifikasi masalah proyek lebih awal. Dengan demikian, manajer proyek dapat mengambil tindakan korektif yang diperlukan untuk meminimalkan keterlambatan dan pengeluaran tambahan yang tidak perlu dalam proyek-proyek masa depan.