Studi Perbandingan Arsitektur Rumah Adat Baduy Dalam dan Baduy Luar

(Studi kasus: Kampung Cibeo dan Kampung Keduketug)

Authors

  • Randy Dwiyan Delyuzir Tanri Abeng University

DOI:

https://doi.org/10.47970/arsitekta.v6i02.758

Keywords:

arsitektur vernakular, rumah adat baduy, kearifan lokal, keberlanjutan, adaptasi iklim

Abstract

Penelitian ini menganalisis perbandingan arsitektur rumah adat Baduy Dalam dan Baduy Luar dengan studi kasus di Kampung Cibeo dan Kampung Keduketug, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi elemen fisik arsitektur, termasuk bukaan (jendela dan pintu), material bangunan, tata ruang, dan bentuk atap. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif melalui observasi langsung, wawancara, dan pengukuran elemen arsitektur. Hasil analisis menunjukkan perbedaan signifikan pada area bukaan: rumah adat Baduy Dalam cenderung tertutup dengan ventilasi alami melalui celah anyaman bambu, sedangkan rumah adat Baduy Luar memiliki lebih banyak bukaan jendela dan pintu yang menyesuaikan fungsi ruang. Struktur rumah keduanya berbentuk panggung dengan material lokal seperti bambu, kayu, dan material atap daun aren. Kesimpulan penelitian menegaskan bahwa rumah adat Baduy mencerminkan adaptasi yang kuat terhadap lingkungan alam dan tradisi adat. Rumah Baduy Dalam mempertahankan nilai konservatif, sementara rumah Baduy Luar menunjukkan pengaruh eksternal. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pelestarian arsitektur tradisional dan pengembangan desain berkelanjutan berbasis kearifan lokal.

Downloads

Published

2024-11-30