Perencanaan Lanskap Kampus Itera untuk Menciptakan Ruang Ekosistem yang Lenting dan Menyembuhkan
DOI:
https://doi.org/10.47970/arsitekta.v6i02.658Keywords:
Budaya Sumatera, Etnobotani, Healing, ResilientAbstract
Institut Teknologi Sumatera (ITERA) pada saat ini masih dalam tahap pembangunan beberapa area baru, yang bisa berdampak terhadap ekosistem dari lanskap kampus. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap visi ITERA sebagai forest campus. Dengan begitu, diperlukan upaya untuk menciptakan resiliency pada lanskap Kampus ITERA. Selain berdampak pada ekosistem, kesehatan civitas akedemika ITERA juga sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kampus, dimana lingkungan kampus dapat menjadi ruang pemulihan di tengah padatnya jadwal, baik secara fisik, maupun mental. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan perencanaan kawasan dengan tujuan mendukung ITERA sebagai forest campus yang resilien dan menciptakan wadah healing bagi civitas akademika ITERA dengan menggunakan pendekatan aspek kebudayaan dari Pulau Sumatera, yaitu seloko dari Suku Anak Dalam sebagai pedoman konsep, dan pelestarian tanaman etnobotani yang digunakan oleh Suku Pepadun. Metode yang digunakan dalam perencanaan terdiri dari beberapa tahap persiapan, yaitu inventarisasi dan analisis, rencana konsep pengembangan, dan rencana pengelolaan. Dari proses tersebut didapatkan hasil berupa masterplan perencanaan kawasan dengan tema “ITERA as a Resilient and Healing Campus Ground”. Penerapan aspek kebudayaan Sumatera efektif dalam menciptakan kondisi yang resilien pada kampus ITERA yang heterogen.