Ruang Budaya Dalam Tradisi Sebaran Apem Ya Qowiyyu Desa Jatinom, Klaten

Authors

  • Agus Suhendro Universitas Gadjah Mada
  • T. Yoyok Wahyu Subroto

DOI:

https://doi.org/10.47970/arsitekta.v5i01.392

Keywords:

Ruang budaya, Sebaran apem, Jatinom

Abstract

Desa Jatinom memiliki nilai-nilai kesejarahan yang tinggi di dalam penyebaran agama Islam. Jatinom akan terkait dengan sosok Ki Ageng Gribig sebagai tokoh penyebaran agama Islam. Dalam menyebarkan agama Islam di daerah yang sekarang menjadi Jatinom tersebut salah satunya adalah dengan aspek tradisi kemasyarakatan. Sebaran Apem Ya Qowiyyu merupakan salah satu warisan budaya dari Ki Ageng Gribig yang diturunkan kepada masyarakat yang kemudian dilestarikan hingga saat ini. Sebaran Apem Ya Qowiyyu sendiri dilakukan di bulan Safar atau masyarakat menyebutnya dengan bulan Sapar sehingga acara tersebut juga dijuluki dengan Saparan dikarenakan dilakukan di bulan Sapar yang diadakan setiap satu kali dalam satu tahun berdasarkan penanggalan Aboge. Di dalam perilaku saparan dengan kegiatan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif didukung dengan pengamatan lapangan, wawancara, dan kajian-kajian sebelumnya. Hasil penelitian yang dilakukan adalah terdapat tahapa-tahapan yang dilakukan di dalam perayaan Sebaran Apem Ya Qowiyyu yang dilakukan. Di dalam tahapan-tahapan tersebut terdapat ruang-ruang yang terjadi dan menjadi ruang budaya yang terjadi.

Downloads

Published

2023-05-31