Kajian Elemen Arsitektur Cina, Studi Kasus: Masjid Babah Alun, Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.47970/arsitekta.v3i02.246Keywords:
Elemen arsitektur, Islam, Cina, MasjidAbstract
Bangsa Tionghoa yang datang dan menetap di Indonesia sudah memiliki sejarah yang panjang. Orang Tionghoa sudah mengenal Indonesia sejak abad ke 5 M, dan selama beberapa abad jumlahnya terus bertambah. Dari dulu hingga sekarang, orang-orang Tionghoa sudah memiliki andil dalam perkembangan bangsa Indonesia, dari segi budaya, seni, agama, dan lain-lain. Bentuk perwujudan Sino-Javanese Muslim Culture salah satunya dapat terlihat pada beberapa arsitektur masjid. Bentuk akulturasi budaya serta arsitektur tradisional Cina dengan Nusantara dalam bentuk bangunan salah satunya adalah bangunan Masjid Babah Alun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen-elemen arsitektur tradisional Cina pada bangunan Masjid Babah Alun di Cilandak sehingga dapat diketahui elemen arsitektur dan budaya yang mempengaruhinya. Untuk mengindentifikasi elemen-elemen tersebut penelitian ini menggunakan teori arsitektur, arsitektur Islam dan arsitektur Cina sehingga menghasilkan perbandingan elemen- elemen dan hasil analisanya. Dari karakteristik arsitektur Masjid Babah Alun yang dijadikan obyek penelitian dapat diketahui bahwa 4 dari 7 elemen arsitektur serta ditambah 6 point nilai filosofis dari penggunaan elemen arsitektur Cina yang menyimpulkan bahwa Masjid Babah Alun termasuk bangunan yang mengaplikasikan arsitektur Cina.