Rasio Daya Dukung Aksial Bored Pile Berdasarkan Hasil Uji SLT dan PDA (Studi Kasus: Tamansari Apartemen Bintaro Mansion Kota Tangerang Selatan)

Authors

  • Fadhila Muhammad Libasut Taqwa Universitas Tama Jagakarsa
  • Mardiaman Mardiaman Universitas Tama Jagakarsa
  • Feril Hariati Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Redho Muktadir Universitas Ibn Khaldun Bogor

DOI:

https://doi.org/10.47970/snarstek.v2i1.567

Keywords:

Daya dukung aksial fondasi, fondasi tiang bor, interpretasi uji beban statik (SLT), PDA (Pile Driving Analizer), BCR (Bearing Capacity Ratio)

Abstract

Pondasi dalam merupakan struktur bawah suatu konstruksi yang berfungsi untuk meneruskan beban konstruksi ke lapisan tanah keras yang berada jauh dari permukaan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran respon daya dukung aksial tiang bor tunggal diameter 1000mm melalui pendekatan matematis berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan. Daya dukung aksial rencana diperkirakan melalui analisis hasil penyelidikan tanah (hasil uji N-SPT, hasil uji DCPT, dan hasil pemeriksaan laboratorium), daya dukung aksial aktual diperoleh melalui interpretasi hasil Uji Beban Statis (SLT) dengan metode Davisson, Mazurkiewicz, dan Chin, sedangkan hasil uji beban PDA (Pile Driving Analyzer) dianalisis menggunakan aplikasi CAP-WAP. Daya dukung aksial direncanakan sebesar 250ton, sedangkan daya dukung aksial rata-rata berdasarkan hasil interpretasi SLT pada tiga tiang pancang yang diuji dengan metode Davisson, Mazurkiewicz, dan Chin berturut-turut sebesar 385; 448; dan 216ton. Nilai daya dukung aktual berdasarkan hasil pengujian PDA adalah sebesar 565ton. Hasil analisa tersebut diperbandingkan dengan nilai daya dukung rencana dan daya dukung uji SLT, sehingga diperoleh nilai Bearing Capacity Ratio (BCR). Berdasarkan interpretasi uji PDA dan CAP-WAP nilai BCR berturut-turut adalah sebesar 62.8% dan 67.8%. Nilai BCR berdasarkan interpretasi hasil uji SLT sebesar 42.8%, 48,0%, dan 25,5%. Dengan demikian, tiang bor tersebut berada dalam kondisi kinerja yang buruk. Dengan membandingkan nilai BCR terhadap beban uji rencana, diperoleh nilai rasio daya dukung (BCR) berdasarkan interpretasi uji PDA dan CAP-WAP berturut-turut sebesar 226.0% dan 244.4%. Nilai BCR berdasarkan interpretasi hasil uji SLT dengan metode Davisson, Mazurkiewicz, dan Chin berturut-turut sebesar 154.0%, 172.8%, dan 91.9%. Dengan demikian, interpretasi menggunakan metode Davisson dan Mazurkiewicz menunjukkan nilai BCR lebih dari 1,5 yang berarti pemilihan beban rencana pada saat SLT cenderung konservatif. Namun, mengingat nilai faktor keamanan yang memadai diperlukan, maka pondasi tersebut dianggap berfungsi dengan baik. Sedangkan berbeda dengan metode Chin yang nilai BCR-nya kurang dari 1, artinya pondasi menerima beban melebihi daya dukungnya. Hal ini perlu menjadi pertimbangan, apakah terdapat ketidaksesuaian metode yang diterapkan, kesalahan dalam proses penafsiran data, atau jika dan hanya jika analisis dengan metode Chin lebih akurat, maka perlu dilakukan perkuatan pada sistem pondasi.

 

Downloads

Published

2024-01-29