Pengaruh Penambahan Pulp Bambu sebagai Blending Material dengan Variasi Freeness terhadap Sifat Fisik dan Optik Kertas Coklat

Authors

  • Rachmawati Apriani Institut Teknologi Sains Bandung
  • Siti Fatmawati Hasanah Institut Teknologi Sains Bandung1

DOI:

https://doi.org/10.47970/snarstek.v2i1.565

Keywords:

Pulp bambu, bahan baku alternatif, freeness, kertas coklat

Abstract

Tren transaksi e-commerce yang semakin meningkat akan mendorong kebutuhan kertas coklat terus tumbuh. Tingginya permintaan kertas menjadi tantangan bagi industri pulp dan kertas di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas produksi. Tentunya hal ini seharusnya juga diimbangi oleh ketersediaan bahan baku yang memadai. Kebutuhan NUKP untuk industri pulp dan kertas akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan konsumen untuk kertas coklat. Sehingga perlu adanya sumber selulosa lain yang memiliki karakteristik yang sama atau lebih baik dari NUKP sebagai material pembuatan kertas. Kandungan selulosa pada bambu cukup tinggi, sekitar 42,4-53,6%. Untuk meningkatkan kekuatan serat dilakukan proses refining/beating. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan pulp bambu sebagai sumber serat alternatif pada kertas coklat. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah metode eksperimental. Pada penelitian ini dilakukan pengujian sifat fisik dan sifat optik. Pengujian sifat fisik kertas meliputi thickness, bulky, tensile, bursting, dan tearing strength. Sedangkan untuk sifat optik kertas dilakukan uji warna L*a*b*. Variasi dilakukan dengan beating secara terpisah untuk masing-masing stock (LOCC, NUKP, dan pulp bambu) serta beating mix yang dilakukan bersamaan antara NUKP dan pulp bambu. Komposisi pembuatan handsheet dengan campuran bahan baku LOCC, NUKP, dan pulp bambu (L:N:PB) yaitu 40%:60%:0%, 40%:50%:10%, dan 40%:40%:20%. Pulp bambu dapat digunakan sebagai alternatif atau substitusi penggunaan NUKP sabagai material. Pulp bambu memiliki nilai thickness, bulky, tensile, dan L* lebih tinggi, serta nilai tearing yang hampir menyamai NUKP. Nilai tertinggi didapatkan dengan penambahan pulp bambu sebesar 20% pada 480 csf untuk nilai tensile dan tearing sebesar 57,944 Nm/g dan 22,718 Nm2/g. Pada penambahan pulp bambu nilai bursting lebih rendah dibandingkan tanpa penambahan, dengan nilai 36,046 gm2/gcm2 pada 480 csf. Penambahan pulp bambu membuat warna handsheet menjadi kekuningan. Didapatkan nilai L* sebesar 60,365, nilai a* sebesar 4,660, dan nilai b* sebesar 22,850 pada penambahan 20% pulp bambu.

Downloads

Published

2024-01-29