Studi Numerik Kinerja Pendinginan Cold storage Dengan Variasi Konfigurasi Baffle Dan Pengaturan Gap/Stacking Palet Produk
DOI:
https://doi.org/10.47970/snarstek.v2i1.508Keywords:
baffle, CFD, cold storage, gap udara, hortikulturaAbstract
Salah satu penanganan pasca panen yang penting pada komoditas hortikultura adalah dengan penyimpanan dingin/cold storage. Studi ini dilakukan untuk melakukan validasi dan variasi terhadap studi experimental cold storage yang berisi komoditas buah apel berkapasitas 5 ton. Geometri cold storage, tata letak produk, dan tata letak evaporator mempengaruhi distribusi temperatur dan aliran udara di dalam cold storage. Penelitian diawali dengan pemodelan geometri cold storage secara tiga dimensi dan penyederhanaan model dengan perangkat lunak Computer Aided Design (CAD). Selanjutnya dilakukan meshing untuk membagi volume geometri menjadi volume-volume kecil dan dilakukan pendefinisian domain pemodelan. Selanjutnya dilakukan simulasi numerik menggunakan perangkat lunak Computational Fluid Dynamic (CFD) untuk melihat distribusi temperatur dan aliran udara di dalam cold storage secara numerik. Adapun studi numerik diawali dengan validasi studi experimental dari literatur acuan terhadap hasil simulasi numerik. Selanjutnya model geometri divariasikan berdasarkan konfigurasi baffle dengan 3 jenis konfigurasi: single segmented, orifice dan double segmented. Selanjutnya dipilih hasil variasi yang paling optimal dan divariasikan kembali berdasarkan pengaturan jarak gap udara horisontal antar produk dengan jarak gap 175, 200 dan 225 mm. Hasil simulasi dibandingkan untuk melihat pengaruh variasi terhadap kinerja cold storage dengan hasil validasi studi experimental. Hasil simulasi menunjukkan variasi konfigurasi baffle single segmented memiliki waktu pendinginan produk yang paling cepat, sedangkan variasi orifice dan double segmented tidak memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap waktu pendinginan di dalam cold storage. Selanjutnya, variasi pengaturan jarak gap udara horisontal antar produk dengan jarak yang lebih besar dapat mempercepat proses keseragaman temperatur dan waktu pendinginan di dalam cold storage dibandingkan dengan jarak yang lebih kecil.