Penerapan Teknologi Biogas Menggunakan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) dan Limbah Organik Sebagai Upaya Mengatasi Pencemaran Lingkungan
DOI:
https://doi.org/10.47970/snarstek.v2i1.503Keywords:
Eceng gondok, Kotoran sapi, Biogas, Krisis Energi, Pencemaran LingkunganAbstract
Krisis energi dan pencemaran lingkungan merupakan masalah yang cukup rumit yang perlu dihadapi. Penerapan teknologi biogas menjadi salah satu alternatif penyelesaian permasalahan tersebut. Biogas merupakan sumber energi alternatif terbarukan masa depan yang dapat memanfaatkan limbah organik seperti kotoran sapi dan eceng gondok sebagai bahan baku produksinya. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi langka oksigen (anaerob). Eceng gondok (Eichhornia Crassipes) memiliki kemampuan tumbuh yang sangat cepat dan memiliki kandungan hemiselulosa tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi biogas yang terbuat dari limbah eceng gondok dan kotoran sapi. Penambahan limbah kotoran sapi sebagai starter dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi gas metana yang dihasilkan. Proses pembuatan biogas dilakukan dengan cara fermentasi selama 35 hari. Fermentasi dilakukan dengan variasi komposisi (kg) eceng gondok dan kotoran sapi yaitu 2:1,5, 2:2, dan 2:2,5. Hasil penelitian menunjukkan variasi komposisi 2:2,5 merupakan hasil yang terbaik dalam memproduksi biogas dengan nilai pH 7,5, suhu 35,66 0C, tekanan 36,66 Psi, kadar gas metana (CH4) yang dihasilkan 1,665 ppm, uji lama nyala api biogas yang dihasilkan 8 detik.