EFEKTFITAS PENAMBAHAN DISPERSANT, RETARDER DAN FLUID LOSS PADA UJI PROPERTIES SEMENT KELAS G DENGAN DENSITAS 13.5 DAN 15.80
DOI:
https://doi.org/10.47970/snarstek.v2i1.502Keywords:
Penyemenan, bubur semen, Additif, Densitas, ViskositasAbstract
Penyemenan atau cementing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rangkaian industri hulu migas. Salah satu faktor yang terpenting dalam penyelesaian sumur adalah bagaimana mendapatkan hasil penyemenan yang memuaskan. Metode ini diawali dengan melakukan tahap uji properti terhadap bubur semen pada skala laboratorium sebelum di aplikasikan di lapangan. Hasil dari uji properti yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa metode yang sesuai untuk proses primary cementing adalah hasil slurry yang nilai viskositasnya bagus dan thickening time yang tepat. Kegiatan uji properties dilakukan terhadap 2 sampel densitas yang berbeda yaitu densitas 13,50 ppg dan 15,80 ppg. Dari hasil uji viskositas, fluid loss dan thickening time pada bubur semen (slurry), maka dipilih sampel densitas 15,80 ppg dengan hasil viskositas, fluid loss dan thickening time yang sesuai untuk proses primary cementing. Pada uji properties, penelitian ini menggunakan bahan additif dispersant, retarder, fluid loss control agent, gas block, antifoam, fresh water dan semen portland. Uji properti dilakukan secara 4 tahap dengan berurutan pada setiap sampel, yaitu tahap pertama timbang semen,air dan additif lalu di mixing, uji viskositas dengan kecepatan 300 rpm pada suhu ruangan dan suhu atmosfer, dilanjutkan dengan uji fluid loss pada tekanan 1000 psi pada skala laboratorium dan yang terakhir uji thickening time untuk mendapatkan waktu pengerasan pada suspensi semen dengan temperature 130° F. Dari hasil kegiatan uji properti pada sampel densitas 15,80 ppg didapat viskositas 57 cp di 300 rpm pada suhu ruangan dan 98 cp di 300 rpm pada suhu atmosfer, fluid loss sebesar 20 cc pada tekanan 1000 psi dan thickening time 230 menit pada temperature 130° F.