Kajian Efektivitas Penyederhanaan Rantai Distribusi Fatty Acid Methyl Esters (FAME) Menggunakan Linear Programming
Keywords:
Linear programming, distribusi, FAME, TBBMAbstract
Konsumsi akan bahan bakar minyak yang terus meningkat mengharuskan Indonesia melakukan impor BBM dan berdampak terhadap defisit neraca migas sebesar USD 12,7 miliar di tahun 2018. Untuk mengatasi ini pemerintah melakukan perluasan program mandatori B20 untuk sektor non – PSO. Di sisi lain program ini juga untuk menjadikan harga CPO menjadi stabil kembali. Dalam implementasinya, masih banyak terdapat kendala salah satunya adalah kendala logistik atau distribusi. Peningkatan volume CPO menjadikan pola distribusi tidak teratur dan biaya suplai cukup tinggi. Sehingga perlu dilakukan penyederhanaan pola distribusi FAME ke 10 titik pencampuran. Untuk mengetahui nilai yang optimum pada sistem distribusi baru ini digunakan pendekatan linear programming untuk memperoleh biaya distribusi yang optimum. Berdasarkan hasil simulasi, dengan menggunakan pola distribusi 10 titik pencampuran diperoleh total biaya yang lebih murah yaitu sebesar Rp. 148 miliar, dari total biaya awal Rp. 190 miliar. Namun implikasi dari penyederhanaan sistem distribusi ini adalah perlu adanya investasi tambahan seperti tangki storage, pipa, pelabuhan, dan sewa tangki, dimana total investasinya mencapai Rp. 6,2 triliun.