Analisis Sedimentologi Formasi Ngrayong Daerah Mulyoagung, Jawa Timur: Karakter Reservoar Hidrokarbon Ideal di Zona Cekungan Rembang
Keywords:
Sedimentologi, Formasi Ngrayong, Zona RembangAbstract
Zona Rembang dikenal sebagai salah satu cekungan penghasil migas di Indonesia, terutama karena peran besar salah satu reservoarnya yang terkenal, yaitu Formasi Ngrayong. Penelitian yang di daerah Mulyoagung, Tuban, akan menggunakan data geologi, sedimentologi dan paleontologi. Analisis sedimentologi pada Formasi Ngrayong dilakukan agar mengetahui karakter reservoar hidrokarbon yang ideal dan dapat membantu menginterpretasi Formasi Ngrayong yang berada di bawah permukaan. Formasi Ngrayong di daerah penelitian didominasi oleh batupasir kuarsa, warna putih kekuningan hingga putih kemerahan, setempat berwarna merah karena mengandung mineral oksida. Ukuran butir pasir halus dan semakin ke atas pasir kasar, derajat pembundaran membulat tanggung-menyudut tanggung, terpilah baik-buruk, kemas terbuka, terdiri dari 90-100% kuarsa, silika. Setempat Batupasir kuarsanya bersifat gampingan dengan persentase karbonat 10-20% dan dibeberapa temapat terdapat cerat karbon (karbonan). Berdasarkan karakteristik litologi, tekstur serta struktur sedimen, terdapat 8 (delapan) litofasies yakni, Planar Crossbedding Sandstone (Spc), Paralel Lamination Sandstone (Slm), Paralel Stratified Sandstone (Ss), Trough Crossbedding Sandstone (Stc), Planar Stratified Packstone (Ps), Paralel Laminated Packstone (Pl), Massive Sandstone (Ms), dan Paralel Stratified Claystone (Cs). Tebal lapisan 14 cm hingga 2,4 meter, sedangkan berdasarkan penampang geologi di peta geologi daerah penelitian, tebal formasi ini lebih dari 481,5 meter. Analisis profil, interpretasi litofasies serta didukung oleh aspek kimia dan biologi pada Formasi Ngrayong menunjukkan asosiasi batuan pada lingkungan shoreface (muka pantai), tepatnya pada middle shoreface. Kehadiran batugamping packstone, baik sebagai selingan maupun sisipan menandakan lingkungan middle shoreface yang berasosiasi dengan sub-lingkungan inner ramp pada lingkungan pengendapan batuan karbonat.