Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) Terhadap Keberhasilan Proyek Pembangunan Fisik CWJ-01 Universitas Jambi
DOI:
https://doi.org/10.47970/jttt.v3i2.964Keywords:
Hambatan, Keberhasilan Proyek, Sistem Manajemen Keselamatan KerjaAbstract
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan bagian terpenting dalam sebuah kegiatan proyek konstruksi yang mana hal tersebut dapat menjadi suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian dikarenakan mencakup berbagai hal, diantaranya adalah dari segi kemanusiaan, biaya, manfaat ekonomi, serta aspek hokum yang harus dipertanggung jawabkan demi menjaga citra dari organisasi/perusahaan. Setiap kegiatan proyek konstruksi tentu akan memiliki target penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu, mutu dan biaya sesuai dengan apa yang telah direncanakan, banyak aktifitas proyek konstruksi yang dilaksanakan memiliki beberapa kendala didalamnya yang dapat memberikan kerugian, menyebabkan keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan, salah satu penyebab terganggunya adalah kecelakaan kerja yang memungkinkan dapat terjadi pada proyek konstruksi.Metode dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode analisis kausal komparatif. Metode ini digunakan untuk menganalisis pengaruh penerapan SMKK terhadap keberhasilan proyek, pengaruh SMKK terhadap penyelesaian hambatan proyek serta analisis SWOT solusi penyelesaian proyek. Adapun populasi penelitian adalah owner, konsultan dan pekerja proyek CWJ-01 Universitas Jambi tahun 2023 dengan jumlah responden sebanyak 65 orang. Masa penelitian dari bulan Januari 2023 sampai dengan Juni 2023. Hasil penelitian adalah analisis penerapan SMKK masih rendah. Konsultan proyek menjelaskan bahwa sistem manajemen keselamatan, terutama dalam memenuhi persyaratan suatu proses produksi. Kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan yang dialami seorang pekerja bukan saja menjadi masalah bagi pekerja itu sendiri namun juga bagi anggota keluarganya serta kerugian yang besar bagi perusahaan. Kecelakaan kerja di tempat kerja pada umumnya dapat dicegah tanpa perlu mengeluarkan investasi dalam jumlah tinggi. Tingkat penerapan SMKK secara kolektif adalah sebesar 64%. Hal ini tentu mempengaruhi tingkat keberhasilan proyek.


