Analisis Kolam Retensi Sebagai Sistem Pengelolaan Banjir (Studi Kasus: Saluran Pembuang Gelam, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang)
DOI:
https://doi.org/10.47970/jttt.v3i1.859Keywords:
Banjir, Kolam retensi, HEC-RAS, Hydrognomon, Kec. Pasar KemisAbstract
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, termasuk di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Faktor utama penyebab banjir di wilayah ini adalah tingginya curah hujan, buruknya sistem drainase, serta meluapnya sungai yang melewati daerah tersebut, seperti Sungai Cirarab dan Saluran Pembuang Gelam. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan suatu sistem pengelolaan banjir yang efektif, salah satunya melalui pembangunan kolam retensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan volume kolam retensi sebagai sistem pengelolaan banjir di Kecamatan Pasar Kemis serta menentukan efektivitasnya dalam mereduksi debit banjir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Analisis hidrologi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Hydrognomon untuk memperoleh debit banjir rencana dengan metode HSS Snyder-Alexeyev. Selanjutnya, pemodelan hidrolika dilakukan dengan perangkat lunak HEC-RAS untuk menganalisis volume genangan serta efektivitas kolam retensi dalam mengurangi banjir. Hasil analisis menunjukkan bahwa debit banjir rencana di Saluran Pembuang Gelam untuk periode ulang 2 hingga 100 tahun berkisar antara 5,56 m³/det hingga 17,40 m³/det. Alternatif terbaik untuk volume kolam retensi yang dirancang adalah Alternatif 6, yaitu kolam dengan kapasitas 30.000 m³ serta dilengkapi dengan tiga pompa. Alternatif ini mampu mengurangi luas genangan dari 1.795,7 m² menjadi 831,8 m². Hasil pemodelan dengan HEC-RAS menunjukkan bahwa keberadaan kolam retensi dapat mengurangi volume banjir hingga 53,68%.