https://jurnal.tau.ac.id/index.php/jkd/issue/feedJurnal Komunikasi Dialogis2025-10-30T00:00:00+00:00JKD UNIVERSITAS TANRI ABENGjkd@tau.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Komunikasi Dialogis<br /><strong>Jurnal Komunikasi Dialogis</strong> merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Tanri Abeng. Jurnal ini menjadi sarana bagi akademisi, peneliti, praktisi, serta mahasiswa untuk mempublikasikan hasil penelitian, kajian ilmiah, dan pemikiran kritis dalam bidang ilmu komunikasi.</p> <p>Jurnal Komunikasi Dialogis memuat berbagai topik yang relevan dengan perkembangan komunikasi di era digital, antara lain:<br />1. Komunikasi massa dan media baru<br />2. Komunikasi organisasi dan korporasi<br />3. Komunikasi politik dan komunikasi publik<br />4. Komunikasi antarbudaya dan sosial<br />5. Humas (Public Relations), periklanan, dan pemasaran<br />6. Komunikasi digital, media sosial, dan teknologi informasi</p>https://jurnal.tau.ac.id/index.php/jkd/article/view/954Praktik Translingual dalam Komunikasi Politik Prabowo: Identitas dan Ideologi dalam Diskursus Pemerintahan2025-10-13T06:03:54+00:00Akhmad Hairul Umamahmad.umam@tau.ac.idKartika Aryani Harijonokartika@tau.ac.id<p>Fenomena translingual dalam komunikasi politik Indonesia semakin menonjol, terutama sejak terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia pada tahun 2024. Penelitian ini menjadi penting karena memotret bagaimana praktik pencampuran bahasa—Indonesia, Inggris, Arab, dan bahasa lokal—digunakan sebagai strategi komunikasi yang tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga merepresentasikan identitas politik dan ideologi pemerintahan.</p> <p>Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan dari pidato resmi, unggahan media sosial, dan kutipan berita daring dari Desember 2024 hingga Agustus 2025.</p> <p>Analisis dilakukan melalui kerangka Critical Discourse Analysis (CDA) dan teori translanguaging. Hasil menunjukkan bahwa translingual practices dalam pidato Prabowo secara strategis membentuk identitas politik yang multivokal—nasionalis, religius, dan global.</p>2025-10-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Komunikasi Dialogishttps://jurnal.tau.ac.id/index.php/jkd/article/view/955Fluent Branding di Era Media Sosial: Studi Strategi Merek Start-Up Digital dan Kepercayaan Publik di Asia Tenggara2025-10-13T06:10:57+00:00Masayu FA Indriatyjkd_jurnal@tau.ac.idSendang Ayujkd_jurnal@tau.ac.idHayu Lusianawatijkd_jurnal@tau.ac.id<p>Penelitian ini mengkaji bagaimana strategi penamaan merek yang fluent—yaitu pendek, mudah diucapkan, dan familiar—berperan dalam membentuk persepsi dan kepercayaan publik terhadap brand start-up digital di Asia Tenggara. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis isi digital dan wacana media sosial, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana nama-nama seperti Gojek, Grab, dan Shopee dikonstruksi dan disebarkan dalam budaya platform seperti<br />TikTok, Instagram, dan Twitter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fluency heuristics berinteraksi dengan konstruksi sosial media dalam memperkuat daya tarik dan kredibilitas brand. Nama-nama fluent tidak hanya lebih mudah dikenali, tetapi juga menjadi bagian dari ekspresi budaya digital yang membentuk kepercayaan konsumen. Penelitian ini merekomendasikan agar strategi penamaan brand memperhitungkan tidak hanya aspek kognitif, tetapi juga dinamika sosial media dan budaya digital di kawasan.</p>2025-10-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Komunikasi Dialogishttps://jurnal.tau.ac.id/index.php/jkd/article/view/956Komunikasi Politik Populis dalam Kontestasi Elektoral: Studi Kasus Kampanye Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Hermawan pada Pilgub Jawa Barat2025-10-13T06:15:20+00:00Kiki Esa Perdanajkd_jurnal@tau.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi politik populis yang digunakan oleh pasangan calon Dedi Mulyadi dan Erwan Hermawan dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Barat. Sebagai provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak di Indonesia, Jawa Barat menjadi arena politik yang strategis, terutama dengan dominasi pemilih muda yang mencapai lebih dari 30% dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT). Melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, penelitian ini menelaah bagaimana pasangan calon membangun citra populis melalui retorika pro-rakyat, penggunaan bahasa sederhana, serta pemanfaatan media sosial sebagai kanal utama komunikasi politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi populis yang diterapkan tidak hanya berfungsi sebagai alat persuasi, tetapi juga sebagai mekanisme untuk membentuk kedekatan emosional dengan pemilih muda. Kampanye digital yang interaktif, visual yang estetik, serta isu-isu yang relevan dengan identitas dan aspirasi generasi muda menjadi elemen penting dalam membangun resonansi politik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan metode pengumpulan dengan wawancara, observasi, studi literatur, dan dokumentasi. Temuan ini memperkuat pemahaman bahwa komunikasi politik populis merupakan strategi efektif dalam kontestasi elektoral di era digital, khususnya dalam menjangkau segmen pemilih muda yang semakin menentukan arah politik lokal dan nasional.</p>2025-10-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Komunikasi Dialogishttps://jurnal.tau.ac.id/index.php/jkd/article/view/957Konstruksi Sosial Emosi dalam Perkembangan Identitas Remaja di Media Sosial2025-10-13T06:19:50+00:00Nadya Paramithajkd_jurnal@tau.ac.idWoro Harkandi Kencanajkd_jurnal@tau.ac.id<p>Remaja putri yang menjadikan fenomena memiliki dua akun berbeda menjadi sebuah budaya pada remaja dalam mengkonstruksi emosi dalam dirinya. Para remaja ini mengkonstruksi segala emosinya pada kedua akun tersebut. Mereka menyebutnya dengan akun pertama dan akun kedua serta memiliki beragam hasil unggahan yang berisi<br />bagaimana mereka mengelola dan mengekspresikan berbagai bentuk emosi pada kedua akun Instagram mereka.</p> <p>Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengacu pada teori konstruksi sosial emosional yang mana teori tersebut dapat membantu para informan untuk mengatur atau mengekspresikan segala emosi pada kedua akun tersebut. Para remaja juga memiliki aturan-aturan mengenai berbagai bentuk emosi yang mereka salurkan pada kedua akun mereka.</p> <p>Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan sifat penelitiannya adalah deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tujuan utama mereka membuat dua akun yang berbeda adalah karena para remaja membutuhkan sebuah media untuk menyalurkan berbagai bentuk emosi dan juga memasang citra terbaik pada akun pertama mereka, sedangkan mereka tampil apa adanya ketika mereka menggunakan akun kedua mereka. Hal ini dibuktikan dengan hasil unggahan mereka yang berbeda pada kedua akun tersebut.</p> <p>Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam perkembangan identitas para remaja masih mengeksplorasi berbagai hasil konstruksi emosinya pada kedua akunnya sehingga dalam perkembangan identitas yang dijalani para remaja ini masuk ke dalam 4 (empat) status identitas yaitu identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium & identity achievement.</p>2025-10-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Komunikasi Dialogishttps://jurnal.tau.ac.id/index.php/jkd/article/view/958Kredibilitas Dosen dan Motivasi Belajar Mahasiswa: Analisis Korelasional pada Program Studi Komunikasi Universitas Halim Sanusi2025-10-13T06:24:29+00:00Robby Rachman Nurdiantarajkd_jurnal@tau.ac.idAsmarandani Heryadi Putrijkd_jurnal@tau.ac.id<p>Pendidikan tinggi berperan penting dalam membentuk generasi profesional yang kompeten. Salah satu indikator keberhasilannya adalah motivasi belajar mahasiswa, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kredibilitas dosen. Kredibilitas dosen mencerminkan persepsi mahasiswa terhadap keahlian, integritas, dan kemampuan komunikasi dosen dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara kredibilitas dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa Program Studi Komunikasi Universitas Halim Sanusi. Penelitian ini menggunakan<br />pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan analisis regresi linear sederhana. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif angkatan 2022 yang berjumlah 34 orang, teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Instrumen penelitian berupa kuesioner disebarkan kepada seluruh anggota populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredibilitas dosen berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa, dengan nilai signifikansi 0.000 (< 0.05), nilai koefisien regresi sebesar 0.301, dan nilai R sebesar 0.612. Sementara itu, nilai R² sebesar 0.375 mengindikasikan bahwa 37,5% variasi motivasi belajar mahasiswa dapat dijelaskan oleh kredibilitas dosen. Temuan ini menegaskan bahwa semakin tinggi kredibilitas dosen, yang mencakup aspek kompetensi, kepercayaan, dan daya tarik, maka semakin tinggi pula motivasi belajar mahasiswa.</p>2025-10-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Komunikasi Dialogis