Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
https://jurnal.tau.ac.id/index.php/arsitekta
<p style="text-align: justify;">ARSITEKTA (Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng dengan frekuensi terbit dua kali setahun, yaitu pada bulan Mei dan November. Jurnal ini adalah media bagi para dosen, peneliti, mahasiswa dan praktisi untuk berbagi pemikiran tentang perancangan arsitektur dan perkotaan secara berkelanjutan. Fokus publikasi diarahkan pada telaah mengenai riset, pemikiran dan inovasi di bidang perancangan bangunan, ruang dalam, ruang luar, kawasan maupun pengembangan perkotaan, serta kajian terkait teori, sejarah dan dokumentasi arsitektur yang menunjang perancangan keberlanjutan.<br><br><br></p>Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abengen-USArsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan2684-8902Redaksi dan Daftar Isi, Arsitekta - Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan, Vol. 07, No. 2, November 2025
https://jurnal.tau.ac.id/index.php/arsitekta/article/view/1008
<p>Arsitekta: Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Arsitektur Tanri Abeng University dengan frekuensi terbit dua kali setahun, yaitu pada bulan Mei dan November. Jurnal ini adalah media bagi para dosen, peneliti, mahasiswa dan praktisi untuk berbagi pemikiran tentang perancangan arsitektur dan perkotaan secara berkelanjutan. Fokus publikasi diarahkan pada telaah mengenai riset, pemikiran dan inovasi di bidang perancangan bangunan, ruang dalam, ruang luar, kawasan maupun pengembangan perkotaan, serta kajian terkait teori, sejarah dan dokumentasi arsitektur yang menunjang keberlanjutan. Pada Volume 7 No. 02 November 2025 ini, Jurnal Arsitekta menyajikan topik-topik diskusi dan studi terkait infiltrasi arsitektural dalam merespons degradasi area Cagar Budaya TamaKota Intan, tipologi dan karakteristik arsitektur: studi perbandingan permukiman Baduy Dalam dan Baduy Luar, evaluasi konsep mitigasi struktural bencana tsunami di Desa Lamjamee Kota Banda Aceh, perencanaan <em>club house</em> Citra Grand Senyiur City di Samarinda dengan penekanan pada isu aksesibilitas, studi pencahayaan dan penghawaan terhadap kenyamaan <em>Café</em> Rumah Toean di Bekasi, dan geometri dalam Arsitektur dalam kajian kritis atas pemikiran Simon Unwin.</p>Ketua Dewan Editor Jurnal Arsitekta
Copyright (c) 2025 Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
2025-11-302025-11-3070210.47970/arsitekta.v7i02.1008Infiltrasi Arsitektural Dalam Merespons Degradasi Area Cagar Budaya Taman Kota Intan
https://jurnal.tau.ac.id/index.php/arsitekta/article/view/901
<p>Taman Kota Intan adalah kawasan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah penting, namun saat ini mengalami penurunan kualitas dan kehilangan daya tarik historis. Banyak bangunan kurang terawat, aktivitas masyarakat berkurang, dan lingkungan sekitar mengalami perubahan fungsi yang tidak mendukung pelestarian kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi revitalisasi kawasan melalui studi lapangan dan literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa penyebab utama degradasi adalah kurangnya perawatan, minimnya aktivitas, dan perubahan fungsi lingkungan. Sebagai solusi, diusulkan pembangunan bangunan multifungsi (mixed-use building) yang menggabungkan fungsi perkantoran, komersial, dan hunian. Konsep ini bertujuan menghidupkan kembali kawasan melalui peningkatan aktivitas sosial dan ekonomi, tanpa menghilangkan nilai sejarahnya. Dengan pendekatan ini, Taman Kota Intan diharapkan dapat menjadi ruang publik yang lebih aktif dan menarik, sekaligus memperkuat identitasnya sebagai bagian dari warisan budaya kota.</p> <p> </p>Bintang Syuja Sadi ArifNurhikmah Budi HartantiLucia Helly Purwaningsih
Copyright (c) 2025 Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
2025-11-302025-11-30702919810.47970/arsitekta.v7i02.901Tipologi dan Karakteristik Arsitektur: Studi Perbandingan Permukiman Baduy Dalam dan Baduy Luar
https://jurnal.tau.ac.id/index.php/arsitekta/article/view/997
<p>Penelitian ini membahas tipologi dan karakteristik arsitektur rumah adat Baduy melalui studi komparatif antara masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar. Fokus kajian meliputi adaptasi tapak, material, sistem struktur, organisasi ruang, orientasi bangunan, serta filosofi kosmologis yang melandasi praktik arsitektur keduanya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi lapangan, dokumentasi foto dan sketsa, serta wawancara dengan masyarakat lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arsitektur Baduy Dalam lebih konservatif, sangat patuh pada aturan adat <em>pikukuh</em>, tidak menggunakan teknologi modern, serta mengutamakan keselarasan dengan kontur alam tanpa modifikasi lahan. Sementara itu, arsitektur Baduy Luar menunjukkan fleksibilitas lebih besar melalui penggunaan paku, variasi motif anyaman bambu, dan adaptasi tapak dengan teknik <em>cut and fill</em>. Perbedaan tersebut mencerminkan dinamika keterbukaan masing-masing kelompok terhadap modernisasi dan pengaruh eksternal. Temuan ini menegaskan bahwa arsitektur vernakular Baduy merupakan manifestasi nilai budaya, filosofi spiritual, serta strategi adaptasi ekologis yang diwariskan secara turun-temurun.</p>Randy Dwiyan DelyuzirFirmansyah BachtiarAfikha Anggraini
Copyright (c) 2025 Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
2025-11-302025-11-307029911010.47970/arsitekta.v7i02.997Evaluasi Konsep Mitigasi Struktural Bencana Tsunami Di Desa Lamjamee Kota Banda Aceh
https://jurnal.tau.ac.id/index.php/arsitekta/article/view/940
<p>Kota Banda Aceh merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam zona rawan bencana tsunami. Letak permukiman masyarakat yang dekat dengan pantai terdapat di pesisir Kecamatan Syiah Kuala, Meuraxa, Kuta Alam dan Jaya Baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jalur evakuasi tsunami di Desa Lamjamee Kecamatan Jaya Baru telah memenuhi standar yang berlaku (SNI 7744 :2011 dan SNI 7766 :2012). Penelitian ini dilakukan pada Desa Lamjamee Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh. Batasan objek penelitian di jalur evakuasi pada Desa Lamjamee ialah 300 meter dari garis bibir pantai. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskripstif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian berupa data primer dan sekunder, yang diambil dengan cara wawancara, observasi dan pengamatan secara langsung. Berdasarkan hasil evaluasi yang diteliti maka dapat diambil kesimpulan yang ditinjau dari aspek ketersediaan komponen mitigasi tsunami seperti rambu evakuasi, jalur evakuasi, titik kumpul, tempat evakuasi, dan papan peta di jalur evakuasi Desa Lamjamee. Ada komponen yang tidak tersedia seperti papan peta komponen yang belum tersedia tersebut merupakan komponen yang sangat dibutuhkan pengunjung maupun pengguna jalur evakuasi Desa Lamjamee dikarenakan dengan adanya komponen tersebut memudahkan pengunjung atau pengguna untuk mengevakuasikan diri apabila sewaktu-waktu bencana terjadi.</p>Zya Dyena MeutiaSultan Arsyi FasyaMeutia .
Copyright (c) 2025 Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
2025-11-302025-11-3070211112510.47970/arsitekta.v7i02.940Perencanaan Club House Citra Grand Senyiur City di Samarinda Penekanan Pada Aksessibilitas
https://jurnal.tau.ac.id/index.php/arsitekta/article/view/950
<p>Perencanaan <em>Club House</em> Citra Grand Senyiur City di Samarinda dirancang dengan penekanan pada aspek <br />aksesibilitas sebagai upaya mewujudkan fasilitas publik yang inklusif dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat. <br />Konsep aksesibilitas yang diterapkan tidak hanya mencakup kemudahan sirkulasi bagi penyandang disabilitas, <br />tetapi juga mempertimbangkan konektivitas antar ruang dan integrasi dengan fasilitas pendukung lainnya di <br />kawasan perumahan. <em>Club House</em> ini dirancang sebagai pusat aktivitas sosial dan rekreasi yang menghadirkan <br />kenyamanan, efisiensi ruang, serta daya dukung lingkungan yang berkelanjutan. Penerapan prinsip arsitektur <br />kontekstual menjadi pendekatan utama untuk memastikan desain menyatu dengan karakter kawasan Citra <br />Grand Senyiur City. Melalui penerapan desain universal, penggunaan material yang sesuai, serta pengaturan <br />tata ruang yang fungsional dan responsif terhadap kebutuhan pengguna, perencanaan ini diharapkan mampu <br />menciptakan ruang komunitas yang representatif, inklusif, dan mendukung peningkatan kualitas hidup <br />masyarakat setempat.</p>Muhammad A'rif A'rifIga Nur RamdhaniCisyulia Octavia
Copyright (c) 2025 Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
2025-11-302025-11-3070212613310.47970/arsitekta.v7i02.950Studi Pencahayaan dan Penghawaan terhadap Kenyamaan Café Rumah Toean, Bekasi
https://jurnal.tau.ac.id/index.php/arsitekta/article/view/1005
<p><em>Café</em> atau <em>coffe shop</em> merupakan tempat yang sedang ramai dikunjungi saat ini oleh berbagai kalangan usia, <em>café</em> tidak hanya sebagai tempat minum kopi dan makan saja, bahkan sebagai tempat berkumpul, bekerja, dan sekadar menghabiskan waktu. Dengan meningkatnya minat pengunjung untuk datang, maka <em>café</em> harus dapat memenuhi kenyamanan untuk para pengguna bangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kenyamanan pencahayaan dan penghawaan pada <em>café</em> Rumah Toean sudah sesuai standar. Populasi penelitian ini adalah bangunan <em>café</em> Rumah Toean dengan sampel 3 (tiga) titik pengukuran, yaitu 2 (dua) area semi <em>outdoor</em> dan 1 (satu) area <em>indoor</em>. Metode yang digunakan dalam studi ini yaitu, metode kuantitatif deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pada <em>café</em> Rumah Toean untuk pencahayaan alami dan buatan pada area semi <em>outdoor</em> sudah memenuhi standar kenyamanan pencahayaan, sedangkan pada area <em>indoor</em> tidak memenuhi standar kenyamanan pencahayaan. Suhu alami dan buatan pada <em>café</em> Rumah Toean sudah memenuhi standar kenyamaan, untuk kelembaban pada area semi <em>outdoor</em> bagian teras depan dan <em>indoor</em> kelembaban relatif normal, sedangkan pada area semi <em>outdoor</em> bagian halaman belakang, kelembaban relatif tinggi.</p>Cikal Aprilia ZaenalNazaruddin Khuluk
Copyright (c) 2025 Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
2025-11-302025-11-3070213414310.47970/arsitekta.v7i02.1005Geometri Dalam Arsitektur: Sebuah Kajian Kritis Atas Pemikiran Simon Unwin
https://jurnal.tau.ac.id/index.php/arsitekta/article/view/1006
<p>Kajian ini bertujuan menganalisis secara kritis pemikiran Simon Unwin tentang peran geometri dalam arsitektur melalui perspektif fenomenologis dan semiotik. Menggunakan pendekatan kajian literatur sistematis terhadap karya utama Unwin, <em>Analysing Architecture</em>, kajian ini mengidentifikasi tiga dimensi fundamental geometri: sebagai prinsip pengorganisasian ruang (ordering principle), sebagai medium simbolisasi kosmologis (symbolizing), dan sebagai pembentuk karakter spasial (character-making). Temuan menunjukkan bahwa geometri bukan sekadar alat teknis atau estetis, melainkan bahasa fundamental yang menghubungkan kebutuhan manusia akan keteraturan dengan pemahaman mereka terhadap kosmos dan makna eksistensial. Implikasi teoretis kajian ini memperkaya wacana teori arsitektur kontemporer dengan menegaskan pentingnya dimensi fenomenologis dalam praktik perancangan.</p>Danang Harito Wibowo
Copyright (c) 2025 Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
2025-11-302025-11-3070214415210.47970/arsitekta.v7i02.1006