Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan https://jurnal.tau.ac.id/index.php/arsitekta <p style="text-align: justify;">ARSITEKTA (Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng dengan frekuensi terbit dua kali setahun, yaitu pada bulan Mei dan November. Jurnal ini adalah media bagi para dosen, peneliti, mahasiswa dan praktisi untuk berbagi pemikiran tentang perancangan arsitektur dan perkotaan secara berkelanjutan. Fokus publikasi diarahkan pada telaah mengenai riset, pemikiran dan inovasi di bidang perancangan bangunan, ruang dalam, ruang luar, kawasan maupun pengembangan perkotaan, serta kajian terkait teori, sejarah dan dokumentasi arsitektur yang menunjang perancangan keberlanjutan.<br><br><br></p> Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng en-US Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan 2684-8902 Redaksi dan Daftar Isi, Jurnal Arsitekta Vol. 06 No. 2, November 2024 https://jurnal.tau.ac.id/index.php/arsitekta/article/view/757 <p>.</p> Ketua Dewan Editor Jurnal Arsitekta Copyright (c) 2024 Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan 2024-11-30 2024-11-30 6 02 Perencanaan Lanskap Kampus Itera untuk Menciptakan Ruang Ekosistem yang Lenting dan Menyembuhkan https://jurnal.tau.ac.id/index.php/arsitekta/article/view/658 <p>Institut Teknologi Sumatera (ITERA) pada saat ini masih dalam tahap pembangunan beberapa area baru, yang bisa berdampak terhadap ekosistem dari lanskap kampus. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap visi ITERA sebagai forest campus. Dengan begitu, diperlukan upaya untuk menciptakan resiliency pada lanskap Kampus ITERA. Selain berdampak pada ekosistem, kesehatan civitas akedemika ITERA juga sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kampus, dimana lingkungan kampus dapat menjadi ruang pemulihan di tengah padatnya jadwal, baik secara fisik, maupun mental. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan perencanaan kawasan dengan tujuan mendukung ITERA sebagai forest campus yang resilien dan menciptakan wadah healing bagi civitas akademika ITERA dengan menggunakan pendekatan aspek kebudayaan dari Pulau Sumatera, yaitu seloko dari Suku Anak Dalam sebagai pedoman konsep, dan pelestarian tanaman etnobotani yang digunakan oleh Suku Pepadun. Metode yang digunakan dalam perencanaan terdiri dari beberapa tahap persiapan, yaitu inventarisasi dan analisis, rencana konsep pengembangan, dan rencana pengelolaan. Dari proses tersebut didapatkan hasil berupa masterplan perencanaan kawasan dengan tema “ITERA as a Resilient and Healing Campus Ground”. Penerapan aspek kebudayaan Sumatera efektif dalam menciptakan kondisi yang resilien pada kampus ITERA yang heterogen.</p> Tasya Salsabila Lesmana Rian Adetiya Pratiwi Copyright (c) 2024 Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan 2024-11-30 2024-11-30 6 02 61 71 10.47970/arsitekta.v6i02.658 Pendekatan Vegetatif dalam Konservasi Lahan Eks Tambang Untuk Penataan Lansekap Perencanaan Kota Baru dan Permukiman Sekitar Tambang di Kalimantan Timur https://jurnal.tau.ac.id/index.php/arsitekta/article/view/633 <p>Perencanaan Kota Baru merupakan merupakan proyek pengembangan lahan yang luasannya mampu menyediakan unsur-unsur perkotaan secara lengkap dan utuh, meskipun dua pertiga bagia akan didominasi oleh perumahan dan permukiman. Ibu Kota Negara merupakan salah satu pengembangan Kota Baru terbesar di Kalimantan Timur saat ini. Selain hutan tropis, kawasan memiliki peruntukan sebagai hutan industri dan pertambangan. Umumnya lahan bekas tambang merupakan areal yang memiliki lansekap tidak beraturan, seperti terbentuknya lubang bekas tambang (void) dan bukit yang terpotong. Dengan berubahnya topografi, fisiografi dan morfologi lahan menyebabkan tanah tidak berstruktur dan tidak berprofil. Pada lapisan atas terdapat limbah sisa bahan tambang (<em>overburden</em>), ada yang berbentuk batuan atau pasir (tailing). Selain itu limbah tersebut membentuk air asam tambang dan mengandung logam berat. Pendekatan perencanaan lanskap dalam penataan mendukung kualitas dan kelestarian lingkungan kawasan. Berdasarkan upaya reklamasi dan revegetasi pada lahan bekas tambang yang telah dilakukan, diperlukan perencanaan lanskap yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan untuk mendukung keberlanjutan ekosistem, pelestarian dan perlindungan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan arahan konsep yang sesuai untuk konsep penataan lansekap di kawasan perkotaan baru dan permukiman dengan pendekatan vegetatif, metode ini terdiri dari penghutanan kembali (reforestation) dan wanatani (agroforestry). Diharapkan dengan konsep penataan vegetatif ini, tujuan pengembangan kota baru maupun kawasan menjadi kota yang layak huni, aktif dan berkelanjutan.</p> Ida Hamida Dea Randa Nippa Hikma Nurfariza Copyright (c) 2024 Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan 2024-11-30 2024-11-30 6 02 72 78 10.47970/arsitekta.v6i02.633 Pengaruh Revolusi Digital Dalam Peningkatan Kreativitas Arsitektur Dan Interior https://jurnal.tau.ac.id/index.php/arsitekta/article/view/533 <p>Karya ini berkaitan dengan studi tentang keterampilan dan kemampuan mengembangkan imajinasi dan kreativitas mahasiswa seni serta peran revolusi dan desain digital ide untuk virtual arsitektur di mana ruang virtual ditentukan oleh ruang yang dirancang secara elektronik dan disajikan dalam bentuk kompetisi, termasuk bisnis beberapa diantaranya sudah dilaksanakan dan ada pula yang belum dilaksanakan. Hal tersebut mencerminkan upaya untuk mengubah fantasi menjadi kenyataan dengan penciptaan solusi yang lebih fleksibel untuk desain ruang non-tradisional masa depan dengan yang baru ide desain. Masalah penelitiannya adalah menghubungkan perkembangan teknis dengan pengembangan pemikiran desain generasi muda dan mahasiswa arsitektur interior melalui pengujian ide-ide desain baru. Studi ini menyoroti hal tersebut merancang pemikiran hipotetis dan efek imajinasi sebagai turunannya pengembangan kemampuan kreatif desain bagi mahasiswa arsitektur interior sesuai aturan dan ketentuan yang mengatur proses desain menggunakan modern teknik digital untuk mencapai hasil terbaik, dimana kreativitas saat ini menjadi sebuah industri yang dapat diterapkan pada mahasiswa seni arsitektur pada umumnya dan interior khususnya, untuk merangsang dan mengembangkan mereka serta melepaskan imajinasi mereka untuk mencapai hasil terbaik selain rehabilitasi generasi baru yang berbakat desainer untuk menghadapi perkembangan desain di sekitar kita karena keterampilan adalah anugerah yang memerlukan pengembangan berkelanjutan. Dengan mempelajari unsur kreativitas, maka rasio karya kreatif tidak melebihi 4% yang memerlukan peninjauan ulang mekanisme pengembangan ide desain untuk merangsang ide-ide kreatif anak muda. Revolusi digital telah berhasil mengintegrasikan banyak teknologi aplikasi dan meluncurkannya ke aplikasi yang lebih kompleks, sehingga menghasilkan pergeseran dramatis dalam media yang digunakan dalam arsitektur dan desain interior, baik sebagai sistem atau praktik dari sketsa hingga desain. Proses desain yang sampai akhir-akhir ini sepertinya tidak terpengaruh dengan intrusi sarana elektronik yang kini bermunculan siap untuk mendefinisikan ulang metodologinya untuk berintegrasi dan menyatu dengan komputer. Hal tersebut merupakan perubahan desain yang tidak dapat dianggap sebagai fenomena sementara dan cepat berlalu. Komputer akan menempati tempat yang menonjol sebagai bagian dari lingkungan desain itu mencirikan abad ke-21. Selain itu, perkembangan seni desain akan berhubungan erat dengan komputer di tahun-tahun mendatang.</p> Santi Widiastuti L.M.F. Purwanto Ridwan Sanjaya Prasasto Satwiko Copyright (c) 2024 Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan 2024-11-30 2024-11-30 6 02 79 94 10.47970/arsitekta.v6i02.533 Identifikasi Elemen Arsitektur Neo-Vernakular pada Perancangan Hotel Resort di Pantai Kuta, Bali https://jurnal.tau.ac.id/index.php/arsitekta/article/view/380 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Arsitektur Neo Vernakular&nbsp; adalah salah satu paham atau aliran yang berkembang pada era Post-Modern, yaitu aliran arsitektur yang muncul pada pertengahan tahun 1960-an. Post-Modern lahir disebabkan pada era modern timbul protes dari para arsitek terhadap pola-pola yang berkesan monoton (bangunan berbentuk kotak-kotak). Sedangkan gaya Arsitektur Tradisional Bali adalah corak penampilan arsitektur yang dapat memberikan citra/nuansa arsitektur berlandaskan budaya Bali yang dijiwai oleh agama Hindu melalui penerapan berbagai prinsip bentuk yang mengandung identitas maupun nilai-nilai arsitektur. Pengaplikasian Arsitektur Neo Vernakular pada bangunan bangunan di bali tidak terlepas dari usaha untuk menjaga arsitektur lokal agar tidak</em><em> terlupakan akibat perkembangan zaman</em><em>. Penelitian ini mengambil kasus hotel resort di kabupaten Badung sebagai objek yang diteliti</em> <em>mengadaptasikan bentuk Arsitektur Tradisional Bali di masa kini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif </em><em>data di peroleh dari sumber sekunder berupa literatur dan dokumen lain selanjutnya </em><em>&nbsp;</em><em>di</em><em>analisis</em><em> secara </em><em>&nbsp;deskriptif</em><em> dengan menilai hasil design dalam konteks arsitektur neo vernakular</em><em>. Dengan menganalisis unsur unsur element neo vernakular pada&nbsp; bangunan hotel resort yang saya rancang disimpulkan bahwa secara umum kriteria, ciri dan prinsip tema Arsitektur Neo Vernakular adalah Usaha memberikan nilai kebaruan terutama terlihat dari reinterpretasi terhadap bentuk-bentuk detail, hiasan, prinsip struktur dan ornamen serta pemakaian beton ekspos bersanding dengan bahan-bahan lokal. Bentuk dasar bangunan persegi yang sangat kuat dan dominan merupakan unsur yang paling&nbsp; tidak berubah dari bentuk aslinya</em><em>.</em>Pada penerapan nya sudah memenuhi 75<em>% &nbsp;design memenuhi konsep arsitketur neo vernakular </em></p> Abdul Karim Etty R. Kridarso Julindiani Iskandar Copyright (c) 2024 Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan 2024-11-30 2024-11-30 6 02 95 104 10.47970/arsitekta.v6i02.380