Perencanaan Pengembangan Turbin Pikohidro untuk Produk Industri Indonesia

Authors

  • Henny Sudibyo Research Centre for Electrical Power and Mechatronics, Indonesian Institute of Sciences Bandung, Indonesia
  • Ridwan Arief Subekti Research Centre for Electrical Power and Mechatronics, Indonesian Institute of Sciences Bandung, Indonesia
  • Anjar Susatyo Research Centre for Electrical Power and Mechatronics, Indonesian Institute of Sciences Bandung, Indonesia

Keywords:

analisis teknoekonomi, inovasi, turbin pikohidro

Abstract

Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI telah merancang sebuah sistem pembangkit listrik tenaga air skala piko hidro dengan kapasitas daya 200 Watt yang dapat diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik satu rumah dan dapat diproduksi atau dibuat di bengkel industri rumahan. Desain Turbin Propeller 200 Watt ini untuk aplikasi 1 rumah dengan debit rencana 25 liter/detik dan head 2 meter. Material utama turbin terbuat dari besi, sudu satu rangkaian dengan runner terbuat dari plastik, dan casing, draft tube dan inlet dari pipa PVC. Kelebihan turbin ini yaitu bobotnya ringan, konstruksinya sederhana, pemasangan mudah, harganya murah/terjangkau, mudah dalam pengoperasian dan perawatan, handal serta memiliki efisiensi maksimal. Tulisan ini menganalisis perencanaan pengembangan turbin pikohidro untuk bisa di terima pasaran dan di produksi oleh industri. Dari perhitungan analisis cashflow turbin air pikohidro dengan penjualan produk 10 buah per bulan dengan harga jual sekitar 8 jutaan selama masa produksi 60 bulan, dengan interset rate 14 % per tahun, diperoleh IRR 20,36%. Payback period 27 bulan. Dari perhitungan cash flow dengan nilai NPV lebih besar dari nol menunjukkan investasi untuk pengembangan produksi turbin pikohidro layak untuk diusahakan. Analisis pemasaran dan inovasi teknologi menunjukkan produksi turbin pikohidro ini dapat dikembangkan dan diindustrialisasi. Pengembangan industri turbin nasional akan mengurangi ketergantungan impor teknologi turbin.

Downloads

Published

2020-01-21