Identifikasi Alterasi Dan Mineralisasi Emas Menggunakan Data Geologi Dan Geofisika Di Daerah Gunung Gupit, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

Authors

  • Ulyl Aidi Al-Abshor Teknik Geofisika, UPN “Veteran” Yogyakarta
  • Sava Sintya Larasati Teknik Geofisika, UPN “Veteran” Yogyakarta
  • Okta Dwi Puspita Teknik Geofisika, UPN “Veteran” Yogyakarta

Keywords:

alterasi dan mineralisasi, geofisika, induced polarization, metode geolistrik

Abstract

Telah dilakukan penelitian menggunakan pengukuran Geofisika metode Geolistrik Induced Polarization (IP) guna mengindikasikan keberadaan mineral emas di Gunung Gupit, Desa Ngadiharjo, Borobudur, Magelang. Gunung Gupit merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang terdapat indikasi alterasi dan mineralisasi emas akibat proses hidrotermal. Proses hidrotermal tersebut dipengaruhi oleh keberadaan struktur geologi yang berkembang akibat pertemuan 3 lempeng di Indonesia. Daerah penelitian merupakan prospek emas bertipe sulfidasi tinggi yang termasuk bagian dari Perbukitan Menoreh yang melampar di bagian utara Pegunungan Kulon Progo. Berdasarkan pengamatan di lapangan terdapat litologi batuan berupa lava andesit, breksi autoklastik, breksi andesit, dan tuff yang telah mengalami alterasi dan mineralisasi yang didominasi oleh mineral oksida dengan alterasi bertipe adv argilik dengan kehadiran mineral hematit, mangaan, jarosit, dan lempung silika. Selain itu ditemukan alterasi propilitik dengan kehadiran mineral epidot, klorit, gutit, pirit, dan lempung silika. Kemudian terdapat adanya tekstur urat kuarsa, vuggy silica, dan stockwork yang telah terisi oleh pirit, kalkopirit, dan emas yang dikontrol oleh patahan berarah barat daya – timur laut. Hal tersebut didukung dengan pengukuran menggunakan metode geolistrik IP konfigurasi dipole-dipole sebanyak 4 lintasan. Pengukuran menggunakan metode IP dapat memperlihatkan variasi resistivitas (tahanan jenis) dan chargeability (waktu menyimpan arus listrik) batuan bawah permukaan berdasarkan perhitungan arus listrik, beda potensial, dan waktu yang dibutuhkan kedua kutub kembali pada kondisi awal setelah mengalami polarisasi. Penampang resistivitas dan chargeability yang dihasilkan mengindikasikan keberadaan mineral sulfida pada daerah low resistivity dan high chargeability di zona lempungan dengan struktur geologi urat kuarsa serta pada daerah high resistivity dan high chargeability berupa stockwork dalam zona intrusi. Selain itu terdapat pemodelan 3D chargeability menunjukkan perkiraan mineral sulfida yang terdapat pada zona alterasi dan mineralisasi yang diduga mengandung deposit emas. Sehingga dengan melakukan penelitian menggunakan data geologi dan geofisika diharapkan dapat mengidentifikasi keterdapatan alterasi dan mineralisasi di Gunung Gupit, Ngadiharjo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Downloads

Published

2020-01-21